Nabi Ibrahim Hidup Pada Masa Raja

Nabi Ibrahim Hidup Pada Masa Raja – Penjelasan Bayi Lahir Kecil Karena Ibunya Hirup Asap Rokok Meski Peluang Menang Kecil, Shin Tae-yong Pastikan Timnas Siap Kalahkan Zheng Qinwen, Aryna Sabalenka Pertahankan Gelar Australia Walhi: Menjaga Daniel Frits Tunjukkan Negara Punya tidak ada komitmen Amerika Serikat menyerang Houthi di Yaman setelah serangan terhadap kapal Tanker

Kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam mengajarkan kita untuk selalu berada di jalan Allah SWT. Banyak contoh dalam kisah beliau yang dapat dipetik dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nabi Ibrahim Hidup Pada Masa Raja

Nabi Ibrahim a.s. termasuk dalam kelompok ulul azmi. Ulul Azmi merupakan gelar khusus yang diberikan Allah SWT kepada para rasul pilihan. Rasul yang termasuk golongan Ulul Azmi ada 5 orang, yaitu Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW.

Masya Allah, Ternyata 4 Nabi Ini Masih Hidup Sampai Sekarang, Dimana Mereka?

Dikatakan Pak Tauhid, karena Nabi Ibrahim menjadi “penanda” era baru untuk menyerukan ajaran tauhid (meneguhkan Allah SWT) dan menyebarkannya. Sedangkan ia disebut bapak para nabi karena banyak keturunannya yang menjadi nabi dan rasul. Dari 25 nabi tersebut, 19 di antaranya merupakan keturunannya.

Nabi Ibrahim a.s. ia diketahui lahir di tanah Babilonia (sekarang dikenal sebagai Irak). Nama ayahnya adalah Azar dan nama ibunya adalah Layutsa. Nabi Ibrahim a.s. lahir di masyarakat yang masih menyembah berhala dimana ayahnya sendiri adalah seorang pematung berhala pada saat itu.

Tanah dalam sejarah nabi Ibrahim a.s. Negara ini juga diperintah oleh seorang raja yang tidak adil bernama Namrud. Raja Namrud bermimpi bahwa seorang anak laki-laki akan menghancurkan istananya dan menghancurkan dewa-dewanya. Maka ia memerintahkan tentaranya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir di negaranya.

Ibunda Nabi Ibrahim a.s. yang saat itu masih hamil, langsung bersembunyi. Menjelang kelahiran anak tersebut, ibunda Nabi Ibrahim a.s. bersembunyi di sebuah gua. Dia juga merawat Nabi Ibrahim a.s. di sana selama beberapa tahun.

Lautan Biru: Asal Usul Bangsa Melayu

Ketika sang ibu harus menitipkan bayinya kepada Nabi Ibrahim AS. Sendirian di dalam gua, Allah SWT memberikan mukjizat, yaitu mengeluarkan madu dari jari Nabi Ibrahim AS. agar Nabi Ibrahim tidak merasa lapar dan gizinya selalu tercukupi.

Nabi Ibrahim a.s. dikaruniai kecerdasan dan berpikir kritis oleh Allah SWT. Sejak kecil ia selalu bertanya tentang alam semesta dan siapa penciptanya. Nabi Ibrahim a.s. tidak percaya bahwa berhala yang disembah masyarakat adalah Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta. Pasalnya, patung tersebut dibuat oleh ayahnya.

Nabi Ibrahim a.s. sering mengamati langit, bumi, matahari, bulan dan bintang. Ketika merasa bahwa Tuhan semesta alam adalah matahari dan kemudian melihat matahari tergelincir di senja hari, Nabi Ibrahim a.s. bersabda. dia menangis agar Tuhannya tidak tenggelam. Begitupun saat dia melihat bulan.

“Demikianlah Kami tunjukkan kepada Ibrahim (kekuasaan Kami) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’am : 75).

Kisah Nabi Ibrahim Dan Mukjizat Yang Diturunkan Oleh Allah

“Ketika malam sudah gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “. Inilah Tuhanku” Kemudian ketika rasi tersebut berkata: “Aku tidak menyukai lokasinya” (QS. Al-An’am : 76).

Ketika dia melihat bulan terbit, dia berkata (kepada kaumnya): “Inilah Tuhanku.” Namun ketika bulan terbenam dia berkata, “Seandainya Tuhanku tidak memberi petunjuk padaku, niscaya aku termasuk orang-orang yang sesat.” (QS. Al-An’am : 77).

Ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata (lagi kepada kaumnya): “Inilah Tuhanku. Ini lebih dari itu.” Namun ketika matahari terbenam, dia berkata: “Wahai umatku, aku benar-benar menjauhkan diri dari orang-orang yang berhubungan dengan kamu.” (QS. Al-An’am : 78).

“Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang musyrik.” (QS. Al-An’am : 79).

Pengajaran Yang Boleh Anda Pelajari Dari Kehidupan Nabi Ibrahim As

Nabi Ibrahim a.s. juga sering bertanya kepada ayahnya tentang dewa alam semesta. Namun ayahnya selalu mengatakan bahwa patung yang dibuatnya adalah Tuhan. Hal ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 52-56.

Dia (Ibrahim) menjawab: “Sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan langit dan bumi yang menciptakannya, dan aku termasuk salah satu saksinya.”

“Apakah (pantas) bagimu menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhanmu? Ya, aku akan melihatmu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

Kisah selanjutnya tentang Nabi Ibrahim adalah beliau mulai berdakwah kepada masyarakat setempat. Merekalah yang mulai menerima ajaran Nabi Ibrahim a.s. demi Keesaan Allah SWT. Namun masih banyak yang menolaknya dan tetap menyembah berhala.

Mukjizat Nabi Ibrahim Adalah Tidak Terbakar Api, Simak Kisahnya

Meski mendapat banyak penolakan dari kaumnya, Nabi Ibrahim tetap berdakwah. Salah satu caranya adalah dengan menipu rakyatnya. Nabi Ibrahim a.s. hancurkan berhala dan tinggalkan berhala terbesar dengan kapak di bahunya.

Kisah Nabi Ibrahim a.s. Penipuan ini membawanya menemui raja Namrud. Hal ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 57-68.

Ketika umat Nabi Ibrahim a.s. dia melihat berhala itu hancur. tanyakan siapa yang melakukan perbuatan ini. Ada pula yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. adalah pelaku perusakan.

Nabi Ibrahim a.s. di depan banyak orang, termasuk di hadapan Raja Namrud. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim a.s. diminta oleh rakyatnya.

Kisah Nabi Ibrahim A.s

“Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun kepadamu dan tidak (juga) merugikanmu? Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Apakah kamu tidak mengerti?”

Lalu terjadilah pertengkaran yang mendorong Raja Namrud memerintahkan prajuritnya untuk menangkap Nabi Ibrahim a.s. dan menghukum mereka dengan dibakar hidup-hidup.

Nabi Ibrahim a.s. kemudian diikatkan pada sebuah tiang di bawah tiang atau tepat di kaki Nabi Ibrahim a.s. ada tumpukan kayu. Kemudian tumpukan kayu tersebut dibakar.

Namun Nabi Ibrahim a.s. tidak terbakar. Bahkan apinya menjadi dingin. Hal ini tertuang dalam ayat 69 dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya.

Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar Dan Kisah Hidupnya

Melihat mukjizat Nabi Ibrahim (AS), membuat Raja Namrud murka dan murka. Namun Allah SWT melindungi Rasul-Nya. Dalam beberapa cerita, kerajaan Raja Namrud diserang gerombolan nyamuk sehingga sinar matahari pun terhalang.

Kemudian seekor nyamuk masuk ke tubuh Raja Namrud melalui hidungnya dan menyiksa raja zalim tersebut hingga meninggal.

Kisah Nabi Ibrahim a.s. Jangan berhenti di situ. Ia melanjutkan dakwahnya hingga ke Suriah dan Palestina. Nabi Ibrahim a.s. Diketahui ia memiliki 2 orang istri yakni Siti Sarah dan Siti Hajar.

Lahirlah seorang anak dari kedua istrinya yang kelak meneruskan dakwahnya. Dari Siti Hajar, Nabi Ibrahim dikaruniai seorang anak yang diberi nama Nabi Ismail a.s. dan dari Siti Sarah, Nabi Ibrahim a.s. dikaruniai seorang anak yang diberi nama Nabi Ishaq a.s.

Ketika Nabi Ibrahim Berfilsafat

Di hari-hari terakhirnya, Nabi Ibrahim a.s. Malaikat Izrail berkunjung beberapa kali. Namun Nabi Ibrahim a.s. meminta kematiannya ditunda.

Dikisahkan ketika malaikat maut hendak mencabut nyawa Nabi Ibrahim AS, ia berkata: “Wahai malaikat maut, pernahkah kamu mengenal seorang kekasih yang mencabut nyawa orang yang dicintainya.”

Kemudian malaikat maut kembali kepada Nabi Ibrahim a.s. untuk menyampaikan pesan dari Allah SWT. Nabi Ibrahim a.s. mendengar pesan ini. Dia berkata pada dirinya sendiri, “Diamlah untuk saat ini.” Lalu malaikat maut mencabut nyawanya.

Ada pula yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. waktu kematian adalah 200 tahun. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. ketika dia meninggal dia berumur 95 tahun.

Kisah Nabi Ibrahim As

Ya, Anda baru saja membaca kisah Nabi Ibrahim a.s. yang banyak hikmahnya yang bisa kita ambil sebagai umat islam. Ahli nujum Raja Namrud meramalkan: “Seorang anak laki-laki akan lahir di kota itu (Babel) bernama Ibrahim. Dia akan menolak agamamu dan menghancurkan berhala yang kamu sembah.”

Menurut cerita Ibnu Katsir, nama ayah kandung Ibrahim adalah Tarikh. Silsilah selengkapnya adalah sebagai berikut: Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin Sarouhg bin Raghu bin Phaligh bin Aher bin Saleh bin Arfghshand bin Sam bin Nuh.[1]

Pada usia 70 tahun, Tarikh dikaruniai tiga orang putra bernama Ibrahim, Nachor (Nohour) dan Haran. Haran mempunyai seorang putra bernama Luth (Nabi Luth as), yang kelak menjadi pengikut Ibrahim dalam dakwahnya. Haran meninggal saat ayahnya masih hidup di tanah airnya, Kasdim (al-Kaldanien), yang juga dikenal sebagai Babilonia.

Menurut kisah Ibnu Katsir, beberapa hadis menyebutkan bahwa ayah kandung Ibrahim meninggal sebelum Ibrahim dilahirkan ke dunia. Setelah itu, Ibrahim diasuh oleh pamannya yang kemudian ia panggil “ayah”. Orang ini kemudian dikenal sebagai Azar.

Bangsa Mim Era Nabi Ibrahim As

Ia bukan sekadar penyembah berhala biasa, melainkan sosok yang mengingkari Allah sepenuhnya, dan dengan tangannya sendiri menjadikan berhala-berhala (untuk disembah selain Allah SWT). Dalam lingkungan keluarga seperti ini, Ibrahim tumbuh dan dibesarkan.

Mengenai waktu kelahirannya, in-Tabari meriwayatkan berdasarkan kisah Ibnu Ishak, bahwa sebelum kelahiran Ibrahim, para ahli nujum meramalkan kepada Raja Namrud: “Akan lahir seorang anak laki-laki di kota itu (Babel) yang diberi nama Ibrahim. agama dan musnahkan berhala-berhala yang kamu sembah pada bulan dan tahun.”[4]

Ketika Namrud mendengar ramalan ini, dia panik. Maka pada bulan dan tahun tersebut, Namrud memerintahkan agar seluruh ibu hamil ditahan hingga mereka melahirkan bayinya. Jika bayinya laki-laki, maka dibunuh.

Saat itu, tanpa sepengetahuan Azar, ternyata istrinya – yang saat itu masih muda – juga sedang hamil. Namun karena kondisi rahimnya yang tidak terlalu terlihat, wanita tersebut tidak menceritakan kondisinya kepada suaminya.

Teladan Keluarga Nabi Ibrahim Alaihissalam

Dan ketika waktu melahirkan sepertinya sudah dekat, istri Asar pada malam hari pergi ke sebuah gua dekat rumahnya, dan melahirkan di sana. Bayi ini tak lain adalah Nabi Ibrahim AS.[5]

Di sini kita dapat melihat bahwa kisah yang disampaikan oleh at-Tabari dari jalur Ibnu Ishak sedikit berbeda dengan yang disampaikan oleh Ibnu Katsir. Jika Ibnu Katsir sebagaimana disebutkan di atas secara tidak langsung menyatakan bahwa suami ibu Ibrahim adalah Tarikh bin Nahur, maka dalam Tabari dengan jelas disebutkan bahwa suami ibu Ibrahim adalah Azar.

Dan jika kita berasumsi bahwa cerita Ibnu Katsir benar, bahwa Azar adalah paman Ibrahim, maka dalam cerita Tabari tidak dijelaskan bagaimana asal muasal ibu Ibrahim.

Masa hidup nabi ibrahim, nabi daud alaihissalam hidup pada masa raja, raja nabi ibrahim, nabi ibrahim hidup pada zaman raja, nabi ibrahim lahir pada masa raja, raja zaman nabi ibrahim, kisah hidup nabi ibrahim lengkap, nabi ibrahim as hidup pada masa raja, raja pada zaman nabi ibrahim, nabi ibrahim lahir pada zaman raja, nabi musa as hidup pada masa raja, kisah hidup nabi ibrahim

About admin

My name is Rafi, and I started this WEBSITE to keep track of what I want to write and to share my experiences with everyone. By posting it on the blog, I hope it will be valuable to many people.

Check Also

Kisah Tentang Nabi Isa As

Kisah Tentang Nabi Isa As – KR Sumsel – Kisah Nabi Isa (as) merupakan kisah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *